Gizi Seimbang Jadi Kunci! Mahasiswa UPI Edukasi Remaja Bandung Lewat Kampanye Bekal Sehat 'Isi Piringku'
BANDUNG – Mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) turun tangan mengatasi masalah gizi remaja di Bandung melalui kegiatan penyuluhan interaktif. Bertajuk “What’s in My Lunch Box: Edisi Isi Piringku”, kegiatan ini menyasar siswa SMP dan SMA Bina Dharma 3-1 Bandung pada Senin, 17 November 2025.
Kegiatan edukasi yang merupakan bagian dari implementasi Project Based Learning mata kuliah Pendidikan Gizi ini bertujuan utama untuk meningkatkan kesadaran remaja mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang dan membiasakan mereka membawa bekal sehat ke sekolah.
Fase Krusial Remaja dan Ancaman Gizi
Remaja dipilih sebagai target utama karena mereka berada pada fase pertumbuhan yang sangat pesat, sekaligus rentan terpapar pola makan tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) yang bisa memicu masalah gizi jangka panjang.
“Kami menyadari bahwa bekal yang dibawa siswa seringkali tidak seimbang. Melalui penyuluhan ini, kami ingin mereka paham bahwa bekal bukan sekadar kenyang, tetapi harus memenuhi pedoman Isi Piringku,” ujar salah satu mahasiswa perwakilan.
Edukasi Interaktif dan Demonstrasi Bekal Sehat
Acara yang dibuka secara resmi oleh pihak sekolah dan dosen pengampu ini, segera masuk ke sesi inti penyuluhan yang sangat interaktif. Siswa-siswi diajak mengukur pengetahuan awal mereka melalui pre-test sebelum mendalami materi.
Puncak perhatian siswa terjadi saat sesi demonstrasi penyusunan lunch box. Mahasiswa Gizi UPI secara langsung membandingkan komposisi bekal sehat vs. bekal tidak sehat menggunakan bahan makanan nyata. Siswa diajak mengamati porsi ideal karbohidrat, protein, sayur, dan buah yang seharusnya ada dalam satu kotak bekal.
Kemeriahan semakin terasa melalui Game Edukatif “Susun Lunch Box-ku”. Dalam permainan ini, siswa berlomba menyusun porsi bekal paling seimbang menggunakan media karton, menciptakan suasana kompetitif yang antusias dan sarat pembelajaran.
Hasil Positif dan Harapan Keberlanjutan
Melalui post-test dan Quizizz interaktif yang dilakukan di akhir sesi, hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa. Mereka kini mampu mengelompokkan bahan makanan dengan benar sesuai kategori gizi dan memahami komposisi bekal ideal. Pemenang game dan kuis pun diberikan apresiasi berupa hadiah.
Guru pendamping di SMP–SMA Bina Dharma 3-1 Bandung menyambut baik program ini, menyatakan bahwa kegiatan penyuluhan tersebut relevan dan sangat mendukung upaya pembiasaan pola makan sehat di lingkungan sekolah.
Iklan
Klik gambar diatas untuk melihat penemuan Guru honorerMahasiswa Gizi UPI berharap, siswa-siswi yang telah mendapatkan penyuluhan ini dapat menjadi agen perubahan gizi di lingkungan sekolah dan keluarga. Program ini sekaligus menjadi kontribusi nyata UPI dalam mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan upaya peningkatan kualitas gizi remaja secara berkelanjutan.