Gebrakan Kreatif di Koi Festival 2025 Sukabumi: Dari Kelas ke Lapangan, Begini Cara Mahasiswa IPB Jadi Agen Perubahan Ekonomi Lokal

SUKABUMI – Kontes ikan koi kelas dunia mungkin menjadi daya tarik utama, namun sorotan sesungguhnya di Koi Festival 2025 justru tertuju pada keberanian dan kecerdasan mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University. Berlokasi di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, mereka sukses mengubah booth sederhana menjadi pusat perhatian berkat masterclass pemasaran produk perikanan lokal yang inovatif.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bukan sekadar tugas kuliah; ini adalah pembuktian nyata bahwa ilmu vokasi bukan hanya teori di buku, melainkan kekuatan yang mampu menggerakkan roda ekonomi desa.
iklan
Strategi 'Jemput Bola' yang Menggemparkan Acara
Alih-alih menunggu pengunjung datang, tim mahasiswa ini menerapkan strategi pemasaran langsung yang agresif dan kreatif. Mereka bergerak lincah, menyebar informasi melalui platform digital, dan yang paling mencuri perhatian, adalah teknik persuasi one-on-one yang humanis.
"Kami datang tidak hanya membawa produk, tapi membawa cerita di balik produk perikanan masyarakat binaan," ungkap koordinator tim PkM. "Kami belajar langsung bagaimana handling customer, menyampaikan nilai otentik produk, hingga membangun kepercayaan pasar—ini adalah pengalaman berharga yang tidak kami dapat di ruang kelas biasa."
Keberhasilan strategi 'jemput bola' ini terlihat jelas: booth mereka menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi, bahkan berhasil menarik perhatian tamu-tamu VIP.
Apresiasi Langsung dari Walikota & Pejabat BBPBAT
Dampak kegiatan ini begitu besar hingga mengundang apresiasi dari otoritas tertinggi di Sukabumi. Pejabat BBPBAT Sukabumi hingga Walikota Sukabumi terlihat menyempatkan diri berkunjung ke booth mahasiswa, memberikan pujian atas semangat dan profesionalitas tim.
Kunjungan ini menegaskan bahwa inovasi yang dilakukan mahasiswa Vokasi ini dinilai strategis. Pemasaran produk olahan perikanan lokal oleh IPB ini bukan hanya sekadar menjual, melainkan upaya mengenalkan potensi perikanan daerah yang selama ini tersembunyi.

Membongkar Mitos Akademisi Kaku
Acara yang berlangsung dari pagi hingga malam ini menjadi ajang pembuktian bahwa label 'mahasiswa akademisi yang kaku' sudah ketinggalan zaman. Mahasiswa Vokasi IPB kini tampil sebagai Agen Perubahan yang lincah, mampu beradaptasi, dan siap menjadi problem solver di lapangan.
"Kami tidak hanya bicara tentang biologi ikan, tetapi tentang packaging yang menarik, storytelling produk, dan strategi harga. Itulah esensi Vokasi," tambah salah satu anggota tim.
Melalui sinergi kuat antara mahasiswa, masyarakat produsen, dan dukungan institusi BBPBAT Sukabumi, Koi Festival 2025 berhasil menjadi lebih dari sekadar kontes ikan. Ia menjadi laboratorium nyata bagi meaningful learning (pembelajaran bermakna), di mana kolaborasi menghasilkan gebrakan ekonomi yang dampaknya akan terasa berkelanjutan bagi masyarakat lokal Sukabumi.
Inilah saatnya Vokasi unjuk gigi: membuktikan bahwa masa depan perekonomian lokal ada di tangan para entrepreneur muda yang berani dan kreatif.
