Aksi Dede Penjual Kue Keliling Membersihkan Sungai Selama 5 Tahun Lebih Tanpa Pamrih
Jawa Barat - Di balik hiruk-pikuk Kota Bogor, masih ada kisah-kisah sederhana yang menyimpan kekuatan luar biasa. Salah satunya adalah kisah Dede Sukria, seorang Ayah asal Cikaret, Gang Raden Kosasih, Bogor Selatan, yang menunjukkan bahwa pahlawan tidak harus memakai jubah atau memiliki kekuatan super. Ia adalah pahlawan sunyi yang berjuang membersihkan sungai, demi lingkungan sekitarnya.
Sehari-hari, Dede dikenal sebagai penjual kue keliling. Penghasilannya tak menentu, terkadang ia berhasil menjual dagangannya hingga ludes, namun tak jarang pula ia pulang dengan tangan hampa. Namun, di tengah keterbatasan ekonomi dan tantangan hidup, Dede tidak pernah melupakan satu hal: kepeduliannya terhadap lingkungan.
Saat ia tidak berjualan, Dede menyempatkan waktunya untuk "beribadah". Istilah "ibadah" yang ia maksud bukanlah ritual formal di tempat ibadah, melainkan sebuah aksi nyata yang tak banyak orang lakukan: mengambil sampah dari selokan dan sungai. Ia melakukannya seorang diri, tanpa bantuan, dan tanpa pernah meminta imbalan dari pihak manapun.
"Biar pun se-orang diri," ujarnya, "untuk menjadikan lingkungan sehat, bersih. Biar orang-orang sadar, jangan buang sampah ke sungai atau selokan."
Aksi Dede bukanlah pekerjaan mudah. Tangan-tangannya seringkali terluka akibat pecahan kaca atau benda tajam lainnya yang tersembunyi di dalam tumpukan sampah. Namun, luka-luka itu tak pernah menyurutkan semangatnya. Selama lebih dari 5 tahun, ia konsisten membersihkan sungai, setidaknya 2 hingga 3 kali dalam seminggu.
.png)
Dapatkan Buku ini secara gratis, yuk klik gambar di atas
Kisah Dede Sukria, yang juga merupakan seorang ayah dari empat orang anak, menjadi viral setelah dibagikan di media sosial. Akun Instagram @kiarcn mengunggah video dan foto-foto yang menampilkan Dede sedang membersihkan sungai. Unggahan ini dengan cepat menarik perhatian warganet yang terharu dan mengapresiasi ketulusan Dede.
Salah satu apresiasi datang dari figur publik terkemuka, yaitu Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat. Dalam kolom komentar, Kang Dedi menuliskan, "nuhun parantos peduli ka lingkungan," sebuah ucapan terima kasih tulus yang semakin menguatkan pesan kepedulian Dede Sukria.
Kisah Dede Sukria adalah pengingat bagi kita semua bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Ia tidak menunggu bantuan pemerintah atau imbalan materi. Ia hanya berbekal ketulusan hati dan keyakinan bahwa lingkungan yang bersih adalah warisan terbaik untuk masyarakat. Tindakan sederhana seorang penjual kue ini telah menyentuh hati banyak orang dan membuktikan bahwa kepahlawanan sejati terletak pada niat yang murni dan tindakan nyata.
