Membedah Perkembangan Siswa: Antara Psikologi Modern dan Hikmah Ilahiah

Sukabumi, 28 Juli 2025 – Siswa adalah jantung dari setiap proses pendidikan. Tanpa kehadiran dan dinamika mereka, kegiatan belajar mengajar tak akan pernah terwujud. Oleh karena itu, bagi setiap pendidik, memahami seluk-beluk perkembangan siswa menjadi sebuah keharusan, bukan hanya sebagai teori, melainkan sebagai pedoman praktis untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai tahapan usia mereka.
Hal ini menjadi fokus utama penelitian Irma Nurmalasari, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) dengan NIM 2431675001, dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dan Konseling. Menurut Irma, perkembangan siswa adalah proses kontinu yang melibatkan perubahan fisik, kognitif, sosial, dan spiritual yang tak terpisahkan sepanjang rentang kehidupan.

Perkembangan: Sebuah Perjalanan Tak Terulang
Mengutip Monks dkk., Irma menjelaskan bahwa perkembangan adalah proses menuju kesempurnaan yang bersifat ireversibel, artinya tidak dapat diulang kembali. Ini mencakup perubahan jangka panjang dalam pola berpikir, keterampilan sosial, dan motorik. Implikasi pentingnya adalah bahwa perkembangan siswa terjadi secara bertahap dan melibatkan baik aspek mental maupun fisik secara simultan.
Berbeda dengan perkembangan, Irma juga membedakannya dengan pertumbuhan, yang didefinisikan sebagai perubahan fisiologis yang dapat diukur secara kuantitatif, seperti peningkatan tinggi atau berat badan. Kartono bahkan menyebutkan bahwa pertumbuhan bersifat alami dan terkait erat dengan kematangan fisik tubuh.
Periode Krusial dalam Perkembangan
Perkembangan peserta didik dibagi menjadi beberapa periode vital, dimulai dari masa prenatal (kandungan), bayi, anak usia prasekolah, anak SD, remaja, dewasa awal, hingga dewasa akhir. Setiap periode ini, menurut Irma, memiliki tugas-tugas perkembangan spesifik yang harus diselesaikan individu untuk mencapai kematangan kepribadian yang utuh. Mengutip Havighurst, Irma memperingatkan bahwa kegagalan dalam menyelesaikan tugas pada satu tahap dapat menimbulkan kesulitan signifikan pada tahap berikutnya.
Prinsip-prinsip perkembangan juga dijelaskan melalui pemikiran Hurlock, yang menyatakan bahwa perkembangan adalah hasil interaksi antara kematangan dan pengalaman, bersifat berkesinambungan, mengikuti pola tertentu, dan menunjukkan perbedaan antarindividu. Yusuf (2008) memperkuat pandangan ini, menekankan bahwa perkembangan tidak pernah berhenti, setiap aspek saling memengaruhi, dan berlangsung seumur hidup.
Iklan Shopee
Perspektif Ilahiah dalam Perkembangan Manusia
Menariknya, Irma Nurmalasari juga menyoroti perkembangan manusia dari sudut pandang Islam. Proses ini telah ditetapkan oleh Allah SWT secara berurutan dan proporsional. Q.S. Al-Hajj ayat 5 secara jelas menggambarkan tahapan penciptaan manusia: dari tanah, kemudian nuthfah, ‘alaqah, mudhghah, hingga menjadi bayi, tumbuh dewasa, dan akhirnya meninggal dunia. Ayat ini menunjukkan bahwa perkembangan adalah proses bertahap yang telah diatur secara ilahiah, sebuah rencana penciptaan yang sempurna.
Implikasi Praktis bagi Dunia Pendidikan
Pemahaman mendalam tentang perkembangan siswa ini memiliki implikasi sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru perlu menyesuaikan metode pembelajaran berdasarkan tahap perkembangan yang sedang dialami siswa. Sebagai contoh, anak usia dini membutuhkan pendekatan bermain yang lebih interaktif, sementara anak usia sekolah dasar mulai mampu menerima pembelajaran berbasis logika dan struktur yang lebih kompleks. Lebih lanjut, perhatian terhadap perkembangan spiritual dan moral juga sangat penting, sebagaimana ditekankan dalam pendidikan Islam.
Kesimpulannya, Irma Nurmalasari menegaskan bahwa perkembangan siswa adalah proses kompleks dan berkesinambungan yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Pemahaman yang mendalam terhadap prinsip dan tahapan perkembangan ini memungkinkan guru untuk merancang pembelajaran yang tidak hanya relevan, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Dari pandangan Islam, proses ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan bagian dari rencana penciptaan yang sempurna oleh Allah SWT. Oleh karena itu, tugas mulia seorang pendidik adalah membimbing peserta didik agar berkembang secara optimal, baik secara intelektual, emosional, maupun spiritual, demi lahirnya generasi yang paripurna.
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, R. (2021). Perkembangan Peserta Didik.
Miaw, M. (2023). Karakteristik perkembangan peserta didik. EDU‑RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan, 6(4).
Junaidi. (2024). Memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Attending: Jurnal Bimbingan dan Konseling.
Dhani, R. (2024). Analisis perkembangan peserta didik dengan pendekatan TaRL di Sekolah Dasar. Inspiratif Pendidikan, 13(2).
Mustikaati, W., Sari, K., Ramanda, N., Salsabila, U., & Agustia, Y. (2023). Pentingnya memahami perkembangan peserta didik bagi guru dan calon guru SD. Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter, 6(2).
Limbong, D. Q., & Maharani, S. (2024). Pertumbuhan, perkembangan dan peserta didik. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1).
