Raihan Rangga Arifin, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi: Dari Ketidaksukaan Membaca hingga Menjadi Pelopor Literasi di Sukabumi

"Dulu, saya bahkan nggak pernah pegang buku, apalagi suka membaca. Tapi sekarang, saya percaya bahwa literasi bisa mengubah hidup siapa saja." Kalimat ini bukan hanya menggambarkan perjalanan pribadi Raihan Rangga Arifin, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), tetapi juga menggambarkan tekad dan perubahannya yang luar biasa. Dari ketidaksukaan terhadap membaca, Raihan kini menjadi salah satu tokoh penting dalam gerakan literasi di Kota Sukabumi.
Perjalanan Raihan dimulai pada tahun 2022, ketika ia memutuskan untuk menjadikan membaca sebagai kebiasaan baru. Keputusan ini membawanya bergabung dengan komunitas literasi di kampusnya, tempat ia mulai terlibat dalam berbagai kegiatan yang menumbuhkan kecintaannya terhadap dunia literasi. Tak lama kemudian, semangatnya membara untuk mengambil langkah lebih jauh dengan mendaftar sebagai Duta Baca Kota Sukabumi. Program yang ia pilih berfokus pada literasi finansial—sebuah topik yang belum banyak digali, namun sangat relevan dan penting bagi masyarakat. Usahanya pun membuahkan hasil gemilang ketika ia meraih juara 3 dalam ajang tersebut dan melangkah ke tahap berikutnya sebagai perwakilan Duta Baca Jawa Barat.
Namun, Raihan tak hanya berhenti pada prestasi tersebut. Dengan tekad yang semakin kuat, ia terpilih sebagai salah satu dari 15 finalis putra Duta Baca Jawa Barat. Gelar ini semakin memperkuat dedikasinya terhadap literasi, yang ia buktikan dengan mengabdikan diri di Desa Karangpapak, Cisolok, Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Selama tiga bulan di sana, Raihan aktif mensosialisasikan enam dasar literasi kepada masyarakat. Tidak sekadar berbicara, ia juga mengimplementasikan ide-idenya dengan mendirikan pojok literasi di tepi pantai dan membangun komunitas literasi di desa tersebut. "Saya ingin membuktikan bahwa literasi bisa hadir di mana saja, termasuk di tempat-tempat yang jauh dari akses buku," ujarnya, mencerminkan semangatnya untuk menjadikan literasi bagian dari kehidupan setiap orang, tak peduli di mana mereka berada.
Pada tahun 2024, Raihan semakin memperkuat posisinya sebagai motor penggerak literasi. Ia mendirikan Book Party, sebuah komunitas baca yang dihadirkan di ruang publik untuk memberikan tempat bagi masyarakat berkumpul, membaca, dan berdiskusi tentang buku. Komunitas ini langsung disambut dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat Kota Sukabumi, membuktikan bahwa ketika literasi diberikan ruang yang tepat, minat masyarakat akan tumbuh dan berkembang. Keberhasilan ini semakin membuka jalannya untuk menjabat sebagai Ketua Paguyuban Duta Baca Kota Sukabumi periode 2025.
"Literasi bukan hanya tentang membaca buku. Ini adalah cara kita memahami dunia, membangun pemikiran kritis, dan menciptakan perubahan," ungkap Raihan, dengan penuh keyakinan. Kiprah dan perjuangannya membuktikan bahwa literasi adalah jembatan untuk meraih perubahan positif. Raihan adalah contoh nyata bahwa siapa pun, tanpa melihat latar belakang, dapat membawa dampak besar dalam dunia literasi dan memberikan kontribusi bagi kemajuan masyarakat.
Kini, Raihan terus melangkah dengan semangat untuk memperluas pengaruh literasi, berharap lebih banyak orang terinspirasi untuk menjadikan membaca dan menulis sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Raihan Rangga Arifin, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi, tak hanya mengubah dirinya, tetapi juga berperan penting dalam membentuk peradaban literasi yang lebih baik di Sukabumi.