Titah Pensil : Kreasi Relawan Ubah Sudut Desa Jadi Taman Ilmu Berbasis Minat dan Lingkungan

Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara – Di sudut asri Dusun Kandang Motor, Desa Aek Batu, Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, tumbuh subur sebuah ruang belajar yang unik dan inspiratif bernama Titah Pensil. Lahir dari kepedulian dan pengalaman seorang relawan bernama Arbi Zulham, Titah Pensil bukan sekadar tempat berkumpul anak-anak, melainkan sebuah oase pendidikan yang berakar pada minat individu dan kearifan lingkungan sekitar.
Latar belakang Arbi sebagai relawan di berbagai organisasi non-pemerintah (NGO) dan pengalamannya sebagai seorang guru telah menanamkan dalam dirinya hasrat untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar bermanfaat bagi komunitasnya. Dengan intuisi seorang pendidik dan jiwa seorang aktivis, Arbi kemudian mengkreasikan sebuah ruang belajar. Saat itu, ia mungkin belum sepenuhnya memahami konsep Taman Bacaan Masyarakat (TBM), namun visinya jelas: menciptakan model pembelajaran yang berpusat pada minat anak dan potensi lingkungan sekitar. Dari sinilah, Titah Pensil lahir sebagai wujud nyata dari kreasinya.

Titah Pensil hadir dengan tiga program utama yang saling terkait dan memiliki fokus yang kuat pada pengembangan holistik anak-anak:
1. Pembiasaan Membaca: Menumbuhkan Kecintaan pada Literasi Sejak Dini
Program ini menjadi fondasi utama Titah Pensil dalam menanamkan budaya literasi. Berbagai aktivitas menarik dirancang untuk membuat kegiatan membaca menjadi menyenangkan dan interaktif:
- Membaca Nyaring: Aktivitas ini tidak hanya melatih kemampuan membaca, tetapi juga membangun kepercayaan diri anak-anak dalam berbicara dan berbagi cerita.
- Membaca Mandiri: Memberikan ruang bagi anak-anak untuk memilih bacaan sesuai minat mereka, menumbuhkan kemandirian dan rasa tanggung jawab terhadap buku.
- Membaca Berpasangan: Mendorong kolaborasi dan interaksi sosial antar anak-anak sambil meningkatkan pemahaman terhadap materi bacaan.
- Peminjaman Buku: Memberikan akses berkelanjutan terhadap beragam bahan bacaan, memperluas wawasan dan menumbuhkan kebiasaan membaca di rumah.
2. Pelestarian Budaya: Menggali Akar Tradisi dengan Riang Gembira
Titah Pensil menyadari pentingnya mengenalkan dan melestarikan kekayaan budaya lokal kepada generasi muda. Program ini diwujudkan melalui aktivitas yang interaktif dan menyenangkan:
- Mengenalkan/Memainkan Ragam Permainan Tradisional: Mengajak anak-anak untuk berinteraksi langsung dengan warisan budaya melalui permainan-permainan tradisional yang sarat nilai dan kebersamaan.
- Membuat Mainan Tradisional: Mengembangkan kreativitas dan keterampilan motorik anak-anak sambil mengenalkan mereka pada kearifan lokal melalui pembuatan mainan-mainan sederhana dari bahan-bahan alami.

3. Peduli Lingkungan: Menanamkan Kesadaran Ekologis Sejak Usia Dini
Dengan memanfaatkan potensi lingkungan sekitar, Titah Pensil mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kelestarian alam melalui kegiatan yang kreatif dan aplikatif:
- Mengolah Limbah Kertas: Mengajak anak-anak untuk mengubah sampah kertas menjadi barang yang bernilai, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya daur ulang.
- Mengolah Limbah Plastik/Ecobrick: Memanfaatkan limbah plastik menjadi material bangunan yang ramah lingkungan (ecobrick), mengajarkan solusi kreatif untuk masalah sampah plastik.
- Membuat Ecoprint: Mengenalkan seni mencetak dengan menggunakan bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar, menumbuhkan apresiasi terhadap keindahan alam dan kreativitas.
Titah Pensil di bawah nahkoda Arbi Zulham telah menjelma menjadi ruang belajar yang hidup dan relevan bagi anak-anak di Dusun Kandang Motor. Dengan memadukan literasi, pelestarian budaya, dan kepedulian lingkungan, Titah Pensil tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur yang akan membekali generasi muda Aek Batu untuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. Keberadaan Titah Pensil adalah bukti nyata bahwa dengan semangat dan kreativitas, perubahan positif dapat dimulai dari sudut desa mana pun.
iklan